Tentang Industri 4.0 di Indonesia
Revolusi Industri ke-4, atau dikenal dengan Industri 4.0 merupakan transformasi digital dari rantai nilai industri (menuju smart manufacture) yang didukung oleh Cyber-Physical System. Industri 4.0 ini merupakan konsep global, sehingga mungkin terjadi perbedaan fokus. Misalnya ada yang lebih terfokus pada evolusi digital, ataupun yang berbasis pabrik. Meskipun demikian, dari perbedaan terminologi ini, Industri 4.0 tetap memiliki konsep yang sama dan mencakup teknologi serta aplikasi yang sama pula.
Dengan berbagai potensinya untuk diterapkan, berikut ini adalah analisis SWOT terhadap Industri 4.0 terhadap Indonesia.
Strength
Terdapat sembilan teknologi yang membentuk Industri 4.0, yaitu Big Data and Analytics, Autonomous Robots, Simulation, Horizontal and Vertical System Integration, The Industrial Internet of Things, Cybersecurity, The Cloud, Additive Manufacturing, dan Augmented Reality. Setiap teknologi ini memiliki pengaplikasiannya masing - masing maupun saling terintegrasi satu dengan yang lainnya. Dan pada dasarnya, seluruh teknologi tersebut membutuhkan 'asupan' berupa data, dimana data - data tersebut dibutuhkan sekaligus dihasilkan untuk nantinya dapat membuat suatu disruptive innovation maupun model bisnis yang baru.
Pada manufaktur, Cyber-Physical System dapat memantau proses fisik pabrik dan membuat keputusan sederhana yang terdesentralisasi. Seluruh sistem fisik, sensor, aktivitas pekerjaan dan sistem informasi pada pabrik dapat terhubung dan terintegrasi satu sama lain termasuk juga komunikasi dengan manusia. Dengan adanya transformasi digital ini, memungkinkan proses yang lebih cepat, fleksibel, efisien, menghasilkan produk kualitas tinggi, serta dapat mengumpulkan dan menganalisis data - data dari mesin untuk perbaikan selanjutnya.
Industri 4.0 juga bergerak di luar bidang manufaktur dan produksi untuk dapat menjangkau seluruh ekosistem, seperti customer, supplier, tenaga kerja dan operasional. Misalnya di sektor kesehatan, pendidikan, keamanan, e-commerce, dan lainnya. Hal ini dapat meningkatkan otomatisasi, komunikasi, dan pemantauan dengan tersedianya diagnosa dan analisis.
Dengan berbagai potensinya untuk diterapkan, berikut ini adalah analisis SWOT terhadap Industri 4.0 terhadap Indonesia.
Strength
- Pemerintah Indonesia mulai mendukung penerapan automatisasi karena indonesia negara berkembang yang akan beralih menjadi negara maju.
- Munculnya inovasi teknologi melalui pengembangan startup di Indonesia.
- Indonesia merupakan salah satu negara dengan pengguna internet terbanyak, sehingga data - data yang dibutuhkan dapat tersedia serta informasi mudah didapatkan.
- Industri di indonesia sudah mulai melakukan transisi ke automatisasi dan cloud computing (menyimpan data perusahaan di cloud).
- Potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam yang baik, sehingga cocok untuk menerapkan Industri 4.0.
Weakness
- Biaya pengembangan dan implementasi yang besar.
- Kurangnya edukasi masyarakat terhadap penggunaan internet.
- Banyaknya pengangguran apabila pendidikan tidak merata, karena penerapan ini membutuhkan keterampilan dan pengetahuan tertentu.
- Pertimbangan dalam hal adat maupun kultur di masyarakat, misalnya adat jual beli apabila menggunakan teknologi Augmented Reality.
- Ketimpangan di masyarakat mungkin akan semakin terlihat, terkait kemiskinan dan kesejahteraan.
- Mengembangkan pasar untuk produk dan layanan baru.
- Indonesia merupakan target pasar bagi para pelaku industri dunia.
- Potensi ekonomi di negara - negara ASEAN mulai berkembang.
- Perkembangan teknologi banyak terpusat di negara - negara Asia.
Threats
- Tenaga kerja merasa terancam dan tidak mau menerima penerapannya.
- Ancaman cyber antar negara atau kompetitor.
- Terjadinya pencurian data.
- Interaksi terganggu dan spionase industri dapat terjadi.
- Munculnya isu - isu yang menyebabkan kesalahan informasi terkait Industri 4.0.
Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan hal - hal apa yang mungkin dapat Indonesia lakukan dalam menghadapi dan menerapkan Industri 4.0. Menurut saya, yang harus indonesia lakukan adalah mempersiapkan diri sebelum menerapkan Industri 4.0. Pertama - tama yang harus diperhatikan adalah aspek Sosial, dimana masyarakat akan sangat berpengaruh dengan penerapan Industri 4.0 nantinya, seperti akses pendidikan, pekerjaan, dan finansial bagi masyarakat di berbagai daerah. Kesejahteraan masyarakat harus diperhatikan terlebih dahulu agar tidak terjadi kesenjangan pendidikan, mobilitas sosial dan geografis, serta kelestarian lingkungan.
Aspek selanjutnya yaitu Strategi, maksudnya adalah bagaimana Indonesia dapat melihat potensi jangka panjang dibandingkan dengan operasi bisnis jangka pendek. Kemudian memprioritaskan penerapannya di sektor mana saja yang dapat didukung oleh teknologi Industri 4.0 seperti cloud storage, AR, dan sebagainya. Termasuk juga strategi dalam edukasi, pemanfaatan teknologi dan regulasi di berbagai parameter.
Dan yang terakhir adalah aspek Teknologi. Industri 4.0 memiliki teknologi yang sangat menjanjikan untuk meningkatkan operasional organisasi, produktivitas, dan inovasi. Berbagai teknologi ini memberikan potensi munculnya model bisnis yang baru, dimana dengan menerapkan teknologi Industri 4.0, dapat menjangkau supplier, customer, tenaga kerja, partner, dan pihak lainnya untuk mencapai suatu manfaat. Sehingga hal ini terkait kemampuan para tenaga kerja untuk memiliki keahlian yang sesuai di masa yang akan datang. Karena teknologi akan menciptakan 'pekerjaan' baru yang harus didukung pula dengan kemampuan tenaga kerja yang efektif.
Dan yang terakhir adalah aspek Teknologi. Industri 4.0 memiliki teknologi yang sangat menjanjikan untuk meningkatkan operasional organisasi, produktivitas, dan inovasi. Berbagai teknologi ini memberikan potensi munculnya model bisnis yang baru, dimana dengan menerapkan teknologi Industri 4.0, dapat menjangkau supplier, customer, tenaga kerja, partner, dan pihak lainnya untuk mencapai suatu manfaat. Sehingga hal ini terkait kemampuan para tenaga kerja untuk memiliki keahlian yang sesuai di masa yang akan datang. Karena teknologi akan menciptakan 'pekerjaan' baru yang harus didukung pula dengan kemampuan tenaga kerja yang efektif.
Industri 4.0 memiliki potensi yang dapat meningkatkan produktivitas, ekonomi, dan pertumbuhan industri. Namun apabila Indonesia tidak mempersiapkan diri menghadapi Industri 4.0, Indonesia mungkin akan tertinggal dari negara - negara lain, ketidakseimbangan finansial apabila para pelaku industri dunia memasuki pasar Indonesia dan melewatkan berbagai kesempatan yang menguntungkan bagi Indonesia.
Terima kasih sudah membaca eksplorasiku tentang Industri 4.0 di Indonesia! Semoga bermanfaat dan jangan lupa juga kunjungi situs kampusku, fakultasku, dan program studiku!
Terima kasih sudah membaca eksplorasiku tentang Industri 4.0 di Indonesia! Semoga bermanfaat dan jangan lupa juga kunjungi situs kampusku, fakultasku, dan program studiku!
Komentar
Posting Komentar