Tren Transformasi Digital 2019

-
Tren digital setiap waktu terus bertransformasi, berbagai prediksi teknologi yang akan muncul dan diterapkan telah dipertimbangkan untuk menyambut datangnya tahun 2019. Selain di ranah teknologi, transformasi ini juga mempengaruhi kebutuhan dalam perusahaan. Tren yang dimaksud adalah transformasi digital yang mengarah pada inovasi kepemimpinan, fokus baru pada manajemen perubahan, meningkatkan data dan analitik, serta fokus pada pemberantasan hutang teknis.

Transformasi digital tidak hanya terdiri atas teknologi, tetapi juga kultur, customer, personel perusahaan dalam bisnis. Menurut Forbes, terdapat 10 prediksi tren trasformasi digital pada tahun 2019 sebagai berikut.

1. 5G Mobile
Pada tahun 2019, keberadaan 5G akan mulai menempati perangkat - perangkat mobile yang kita miliki. Perusahaan seperti Samsung, Nokia, Qualcomm dan sebagainya telah menerapkan penelitian dan pengujian selama beberapa waktu kebelakang untuk dapat mewujudkan hadirnya 5G di perangkat mobile.

2. Chatbots
Terkait dengan NLP dalam melakukan pemrosesan bahasa alami dan analisis lainnya, teknologi ini dapat memungkinkan peningkatan layanan perusahaan. Perkembangan pengalaman pelanggan akan lebih baik dengan layanan yang sesuai dengan emosi alami manusia.

3. Connected Clounds (Public, Private, Hybrid)
Clouds semakin berkembang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Campuran beban kerja dengan peningkatan untuk menghubungkan cloud disebut dengan Multicloud. Multicloud akan berjalan di lingkungan publik, privat, dan hibrid.

4. Blockchain and Flops
Potensi blockchain akan dikembangkan dan diwujudkan, meskipun saat ini blockchain sendiri masih identik dengan cryptocurrency. Namun mulai banyak industri yang terkait bidang keuangan, layanan transportasi maupun jasa.

5. Data ke Analitik ke Machine Learning ke AI
Data merupakan kunci bagi perusahaan untuk dapat membuat keputusan yang baik dalam hal bisnis, produk, layanan hingga strategi. Banyak hal yang dapat dimanfaatkan oleh organisasi dengan adanya data. Ini perlu adanya pemrosesan dan meningkatkan pembelajaran mesin hingga AI. Teknologi ini memanfaatkan data untuk dapat digunakan oleh perusahaan.

6. GDPR
GDPR merupakan peraturan perlindungan data umum di Eropa. Hal ini terkait dengan bagaimana perusahaan dapat melindungi dan peduli dengan data - data pribadi serta privasi pelanggannya. Peraturan ini sekaligus menghindari penyalahgunaan data pribadi untuk kepentingan pemasaran atau penjualan.

7. Augmented Reality
Teknologi AR mulai bermunculan dalam membantu dan memudahkan keperluan perusahaan. Hal ini dapat juga terkait dengan pelatihan tenaga kerja perusahaan. Sehingga potensi dari teknologi ini akan terus berkembang dan sangat menjanjikan.

8. Edge dan IoT
Analitik dan pemrosesan data yang dilakukan secara real time oleh teknologi yang saling terhubung berfungsi untuk menangkap dan memproses. Berbagai konsep seperti smart city tentunya membutuhkan kolaborasi dan dukungan dari teknologi yang saling berhubungan seperti IoT, AI, Machine Learning dan Edge. 

9. Layanan IT berbasis Service for the Win
IT as a Service memungkinkan skalabilitas, siklus pengadaan yang singkat, teknologi terbaru, dan peningkatan ketangkasan. Dengan perkembangan berbagai perusahaan di industri IT as a service ini, perusahaan akan semakin canggih dalam memilih layanan yang akan diberikan kepada pelanggannya. 

10. CEO mengambil kendali
Kebanyakan perusahaan masih mendelegasikan transformasi digital hanya pada divisi TI, namun sebenarnya sangat memungkinkan untuk memulainya dari tingkatan yang paling atas. Dengan pengambilan kendali transformasi digital oleh CEO, dapat mengenali sifat kritis dan membangun budaya tersendiri.

referensi
https://www.forbes.com/sites/danielnewman/2018/09/11/top-10-digital-transformation-trends-for-2019/#6e527d3a3c30
https://aimconsulting.com/insights/blog/digital-transformation-emerging-trends-for-2019/

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Garuda Smart CIty

-
Gambar
Garuda Smart City dikembangkan oleh Smart City and Community Innovation Center (SCCIC), ITB. Framework ini terdiri atas Smart City Model, Measurement Model, Development Cycle, Collaboration Model, dan lainnya. Dalam model ini, Smart City direpresentasikan dalam tiga lapisan, yaitu sumber daya, enabler, dan layanan. Adapun sumber daya dikelompokkan menjadi tiga, yaitu service domain, service cluster, dan service item . Layanan yang dimaksud adalah layanan nyata yang diberikan kepada masyarakat kota. Dan enabler adalah suatu sumber daya yang ditingkatkan yang dapat berdedikasi untuk lapisan atas. - Garuda Smart City Model Garuda Smart City Model adalah sebuah konsep atau metode awal yang dikembangkan untuk mengukur tingkat kematangan pengembangan  smart city  [2]. Tingkat kematangan  smart city  diukur berdasarkan tiga  enabler , yaitu teknologi, tata kelola, dan  people . Selain itu juga GSCM memiliki 3 karakteristik ekonomi, sosial dan lingkung...
Baca selengkapnya

Business Continuity Management : Disaster Recovery Plan

-
Business Continuity Management dan Disaster Recovery Plan  merupakan dua buah komponen yang berbeda. Business Continuity berhubungan dengan perancangan kebijakan dan prosedur untuk memastikan bahwa proses bisnis masih tersedia selama bencana dan paska bencana. Hal ini dapat termasuk penggantian personel, manajemen perubahan dan analisis dampak bisnis. Disaster Recovery Plan terkait pemulihan fungsi TI dari bencana, seperti menyediakan sistem dan data cadangan serta pemulihan server. Business Continuity Management  memiliki siklus hidup, yaitu : 1. Mengidentifikasi aktivitas kritis 2. Melakukan analisis dampak bisnis 3. Melakukan penilaian risiko 4. Menerapkan rencana kesinambungan bisnis 5. Menguji dan mengevaluasi kinerja 6. Menempatkan proses peningkatan berkelanjutan Dalam prosesnya juga termasuk dengan mengidentifikasi ancaman dan pengaruhnya terhadap operasional perusahaan sehari-hari. Berdasarkan standar internasional ISO 22301, menjadikan Business ...
Baca selengkapnya

Mengenal COBIT 5

-
Gambar
COBIT adalah kerangka kerja yang memiliki tujuan sebagai penyedia bahasa umum bagi eksekutif untuk berkomunikasi dalam pembahasan tujuan, sasaran, dan hasil yang terkait dengan teknologi informasi. Selain itu, COBIT juga digunakan untuk membantu perusahaan dalam memastikan informasi yang akurat sebagai pendukung keputusan bisnis, mencapai tujuan strategis dengan menggunakan bantuan IT, menjaga risiko dan mengoptimalkan layanan TI dan biaya teknologi serta menjaga kepatuhan dan keunggulan operasional secara efektif. Implementasi COBIT dalam perusahaan dapat membantu untuk meningkatkan program audit yang lebih terarah secara rinci, dan memberikan petunjuk untuk tata kelola IT. Saat ini, ISACA sebagai pengembang framework COBIT, telah merilis COBIT 5 yang memiliki lingkup Governance of Enterprise IT .  COBIT 5 memiliki lima prinsip, yaitu : 1. Meeting stakeholder needs Kebutuhan stakeholder mencakup bidang - bidang yang menjadi perhatian atau kepentingan para stakeholders...
Baca selengkapnya