Another Progress #ProyekAkhirIMKA

-
HAI HAI HELLO WORLD!
Selamat datang kembali disini! dan selamat datang juga minggu terakhir kuliah sebelum UAS yuhuu!
Kali ini adalah lanjutan cerita kelompok kami dalam membangun sistem yang namanya panjang banget jadi disingkat aja CESBoSA. huehe

Nahh sebelumnya ada update komponen-komponen yang kami gunakan dalam membangun sistem ini, yaitu :
1. 2 buah Sensor Ultrasonik HC-SRO4
2. 1 buah 7-Segment, untuk proses count manusia2 yang masuk dalam kelas
3. Shift Register 8 bit (SN74HC595)
4. Breadboard
5. 220 ohm Resistor
6. Kabel Jumper
7. NodeMCU

berikut penampakannyaa








Selanjutnyaaaaa, untuk memulai hal-hal ini, kelompok kami melakukan beberapa hal. Pertama dari segi hardware, kami eksplorasi NodeMCU dulu supaya tau dan kenal sama NodeMCU ini. Awalnya kami coba-coba dulu juga NodeMCUnya sekaligus cari tau tentang NodeMCU. Terus setelah itu, kami install NodeMCU dan mulai mencoba merangkai-rangkai komponen diatas.

Kalo dari bagian server, kami menggunakan Blynk. Blynk ini bakal di install di handphone untuk dioperasikan nantinya. Jadi Blynk sebagai server berfungsi untuk mengontrol devices yang kami gunakan melalui internet. Kelompok kami melakukan beberapa hal, yaitu kami install dulu Blynk di handphone. Kemudian kami eksploarasi si Blynk yang udah kami install tadi, yaaa tujuannya sama sih biar tau dan kenal aja sm si Blynk. Kan kalo udah kenal nnt bisa lancar ngerjainnya yah, aaamiin. Setelah eksplor eksplor eksplorrr, kami juga cari tutorial Blynk ini dengan liat-liat di YouTube, Googling juga, tentunya juga nyari algoritma yang cucok serta mempelajari source code-nya.

Ini adalah beberapa tampilan Blynk di handphone




Selanjutnyaa lagi yaa, ini dari segi interface, kami membuat wireframes dari layar-layar yang ada di sistem ini. Interfacenya itu buat nanti saat user bisa liat hasil pengolahan data jumlah mahasiswa di suatu mata kuliah. Dalam pembuatan interface ini, kami menggunakan HTML utk ngodingnyaa. Selain untuk tampilannya, sistem juga akan mengakses database untuk ambil data-data yang udah terkumpul. Jadinyaa kami menggunakan GoLang untuk ngoding2nyaa. Perkodingan dua hal ini masih dalam proses HEHE, tapi untuk desain interface dan wireframesnya sebagai berikuut.





Jadi nanti di halaman awalnya akan ada 3 menu, yaitu untuk search mata kuliah yang diinginkan, nampilin semua data mata kuliah, dan input jumlah mahasiswa yang lulus mata kuliah tertentu. Pada halaman yang nampilin semua data mata kuliah, akan ada ID mata kuliahnya misal 2240 gitu, trus nama mata kuliahnya, trus rata-rata kehadiran mahasiswa yang sebelumnya udah diolah di server, dan jumlah mahasiswa lulus yang datanya harus diinput dulu. Kemudian nnt ada persentase dari perbandingan jumlah rata-rata mahasiswa dan jumlah mahasiswa lulus. Hal yang sama juga berlaku pada halaman mata kuliah tertentu, setelah sebelumnya user input kode mata kuliahnya. Untuk input jumlah mahasiswa lulus, user perlu memasukan kode mata kuliah dan jumlah mahasiswa yang lulusnya. 

HAAA sampe sini dulu temen2 yah progress kelompok kamiiii. ditunggu sadja cerita berikutnyaaa.
Byebye dan semoga bermanfaat!



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tentang Garuda Smart CIty

-
Gambar
Garuda Smart City dikembangkan oleh Smart City and Community Innovation Center (SCCIC), ITB. Framework ini terdiri atas Smart City Model, Measurement Model, Development Cycle, Collaboration Model, dan lainnya. Dalam model ini, Smart City direpresentasikan dalam tiga lapisan, yaitu sumber daya, enabler, dan layanan. Adapun sumber daya dikelompokkan menjadi tiga, yaitu service domain, service cluster, dan service item . Layanan yang dimaksud adalah layanan nyata yang diberikan kepada masyarakat kota. Dan enabler adalah suatu sumber daya yang ditingkatkan yang dapat berdedikasi untuk lapisan atas. - Garuda Smart City Model Garuda Smart City Model adalah sebuah konsep atau metode awal yang dikembangkan untuk mengukur tingkat kematangan pengembangan  smart city  [2]. Tingkat kematangan  smart city  diukur berdasarkan tiga  enabler , yaitu teknologi, tata kelola, dan  people . Selain itu juga GSCM memiliki 3 karakteristik ekonomi, sosial dan lingkung...
Baca selengkapnya

Business Continuity Management : Disaster Recovery Plan

-
Business Continuity Management dan Disaster Recovery Plan  merupakan dua buah komponen yang berbeda. Business Continuity berhubungan dengan perancangan kebijakan dan prosedur untuk memastikan bahwa proses bisnis masih tersedia selama bencana dan paska bencana. Hal ini dapat termasuk penggantian personel, manajemen perubahan dan analisis dampak bisnis. Disaster Recovery Plan terkait pemulihan fungsi TI dari bencana, seperti menyediakan sistem dan data cadangan serta pemulihan server. Business Continuity Management  memiliki siklus hidup, yaitu : 1. Mengidentifikasi aktivitas kritis 2. Melakukan analisis dampak bisnis 3. Melakukan penilaian risiko 4. Menerapkan rencana kesinambungan bisnis 5. Menguji dan mengevaluasi kinerja 6. Menempatkan proses peningkatan berkelanjutan Dalam prosesnya juga termasuk dengan mengidentifikasi ancaman dan pengaruhnya terhadap operasional perusahaan sehari-hari. Berdasarkan standar internasional ISO 22301, menjadikan Business ...
Baca selengkapnya

Mengenal COBIT 5

-
Gambar
COBIT adalah kerangka kerja yang memiliki tujuan sebagai penyedia bahasa umum bagi eksekutif untuk berkomunikasi dalam pembahasan tujuan, sasaran, dan hasil yang terkait dengan teknologi informasi. Selain itu, COBIT juga digunakan untuk membantu perusahaan dalam memastikan informasi yang akurat sebagai pendukung keputusan bisnis, mencapai tujuan strategis dengan menggunakan bantuan IT, menjaga risiko dan mengoptimalkan layanan TI dan biaya teknologi serta menjaga kepatuhan dan keunggulan operasional secara efektif. Implementasi COBIT dalam perusahaan dapat membantu untuk meningkatkan program audit yang lebih terarah secara rinci, dan memberikan petunjuk untuk tata kelola IT. Saat ini, ISACA sebagai pengembang framework COBIT, telah merilis COBIT 5 yang memiliki lingkup Governance of Enterprise IT .  COBIT 5 memiliki lima prinsip, yaitu : 1. Meeting stakeholder needs Kebutuhan stakeholder mencakup bidang - bidang yang menjadi perhatian atau kepentingan para stakeholders...
Baca selengkapnya